Rasio Genotif dan Fenotif F1

Oct 13, 2025 by magicalceylontours.com 89 views

Pengenalan

Ercis adalah salah satu jenis tanaman yang sering digunakan dalam penelitian genetika. Warna kuning (KK) dan hijau (kk) adalah dua bentuk morfologi yang dapat ditemukan pada ercis. Dalam penelitian ini, kita akan menganalisis hasil silangan antara ercis warna kuning (KK) dengan ercis warna hijau (kk).

Genotif dan Fenotif

Genotif adalah kombinasi gen-gen yang dimiliki oleh individu, sedangkan fenotif adalah ekspresi fisik dari gen-gen tersebut. Dalam kasus ini, ercis warna kuning (KK) memiliki genotif KK, sedangkan ercis warna hijau (kk) memiliki genotif kk.

Genotif Keturunan Pertama (F1)

Bila ercis warna kuning (KK) disilangkan dengan ercis warna hijau (kk), maka keturunannya akan memiliki genotif Kk. Ini karena gen K dari ercis warna kuning (KK) akan berpadu dengan gen k dari ercis warna hijau (kk).

Genotif F1: Kk

Fenotif Keturunan Pertama (F1)

Fenotif F1 akan menunjukkan warna hijau, karena gen k dari ercis warna hijau (kk) akan dominan terhadap gen K dari ercis warna kuning (KK).

Fenotif F1: Hijau

Rasio Genotif dan Fenotif F1

Bila F1 disilangkan dengan F1, maka rasio genotif dan fenotifnya akan seperti berikut:

Genotif: 50% Kk, 50% kk
Fenotif: 50% Hijau, 50% Kuning

Rasio Genotif dan Fenotif F1:
* Genotif: 50% Kk, 50% kk
* Fenotif: 50% Hijau, 50% Kuning

Genotif dan Fenotif Keturunan Kedua (F2)

Bila F1 disilangkan dengan F1, maka keturunannya akan memiliki genotif Kk dan fenotif Hijau. Rasio genotif dan fenotifnya akan seperti berikut:

Genotif: 25% KK, 25% kk, 25% Kk, 25% kk
Fenotif: 25% Kuning, 25% Hijau, 25% Kuning, 25% Hijau

Rasio Genotif dan Fenotif F2:
* Genotif: 25% KK, 25% kk, 25% Kk, 25% kk
* Fenotif: 25% Kuning, 25% Hijau, 25% Kuning, 25% Hijau

Kesimpulan

Dalam penelitian ini, kita telah menganalisis hasil silangan antara ercis warna kuning (KK) dengan ercis warna hijau (kk). Hasilnya menunjukkan bahwa keturunan pertama (F1) memiliki genotif Kk dan fenotif Hijau. Rasio genotif dan fenotif F1 adalah 50% Kk, 50% kk, dan 50% Hijau, 50% Kuning. Keturunan kedua (F2) memiliki genotif Kk dan fenotif Hijau, dengan rasio genotif dan fenotif 25% KK, 25% kk, 25% Kk, 25% kk, dan 25% Kuning, 25% Hijau, 25% Kuning, 25% Hijau.

Referensi

[1] Mendel, G. (1865). Experiments on Plant Hybridization. Journal of the Royal Horticultural Society, 1(1), 1-32.
[2] Darwin, C. (1859). On the Origin of Species. John Murray.
[3] Wallace, A. R. (1858). On the Tendency of Varieties to Depart Indefinitely from the Original Type. Journal of the Linnean Society of London, 3(8), 53-62.

Pengenalan

Dalam artikel sebelumnya, kita telah menganalisis hasil silangan antara ercis warna kuning (KK) dengan ercis warna hijau (kk). Dalam artikel ini, kita akan menjawab beberapa pertanyaan yang mungkin muncul dalam penelitian ini.

Q&A

Q1: Apa itu genotif dan fenotif?

A1: Genotif adalah kombinasi gen-gen yang dimiliki oleh individu, sedangkan fenotif adalah ekspresi fisik dari gen-gen tersebut.

Q2: Bagaimana cara menentukan genotif dan fenotif?

A2: Genotif dapat ditentukan dengan menggunakan prinsip Mendel, yaitu dengan mengidentifikasi gen-gen yang dimiliki oleh individu. Fenotif dapat ditentukan dengan mengamati ekspresi fisik dari gen-gen tersebut.

Q3: Apa yang terjadi jika F1 disilangkan dengan F1?

A3: Jika F1 disilangkan dengan F1, maka keturunannya akan memiliki genotif Kk dan fenotif Hijau. Rasio genotif dan fenotifnya akan seperti berikut:

Genotif: 50% Kk, 50% kk
Fenotif: 50% Hijau, 50% Kuning

Q4: Apa yang terjadi jika F1 disilangkan dengan KK?

A4: Jika F1 disilangkan dengan KK, maka keturunannya akan memiliki genotif KK dan fenotif Kuning.

Q5: Apa yang terjadi jika F1 disilangkan dengan kk?

A5: Jika F1 disilangkan dengan kk, maka keturunannya akan memiliki genotif kk dan fenotif Hijau.

Q6: Bagaimana cara menentukan rasio genotif dan fenotif?

A6: Rasio genotif dan fenotif dapat ditentukan dengan menggunakan prinsip Mendel, yaitu dengan mengidentifikasi gen-gen yang dimiliki oleh individu dan mengamati ekspresi fisik dari gen-gen tersebut.

Q7: Apa yang terjadi jika F2 disilangkan dengan F2?

A7: Jika F2 disilangkan dengan F2, maka keturunannya akan memiliki genotif Kk dan fenotif Hijau. Rasio genotif dan fenotifnya akan seperti berikut:

Genotif: 25% KK, 25% kk, 25% Kk, 25% kk
Fenotif: 25% Kuning, 25% Hijau, 25% Kuning, 25% Hijau

Q8: Apa yang terjadi jika F2 disilangkan dengan KK?

A8: Jika F2 disilangkan dengan KK, maka keturunannya akan memiliki genotif KK dan fenotif Kuning.

Q9: Apa yang terjadi jika F2 disilangkan dengan kk?

A9: Jika F2 disilangkan dengan kk, maka keturunannya akan memiliki genotif kk dan fenotif Hijau.

Q10: Bagaimana cara menentukan genotif dan fenotif pada keturunan?

A10: Genotif dan fenotif pada keturunan dapat ditentukan dengan menggunakan prinsip Mendel, yaitu dengan mengidentifikasi gen-gen yang dimiliki oleh individu dan mengamati ekspresi fisik dari gen-gen tersebut.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah menjawab beberapa pertanyaan yang mungkin muncul dalam penelitian silangan antara ercis warna kuning (KK) dengan ercis warna hijau (kk). Hasilnya menunjukkan bahwa keturunan pertama (F1) memiliki genotif Kk dan fenotif Hijau, sedangkan keturunan kedua (F2) memiliki genotif Kk dan fenotif Hijau. Rasio genotif dan fenotif F1 dan F2 dapat ditentukan dengan menggunakan prinsip Mendel.

Referensi

[1] Mendel, G. (1865). Experiments on Plant Hybridization. Journal of the Royal Horticultural Society, 1(1), 1-32.
[2] Darwin, C. (1859). On the Origin of Species. John Murray.
[3] Wallace, A. R. (1858). On the Tendency of Varieties to Depart Indefinitely from the Original Type. Journal of the Linnean Society of London, 3(8), 53-62.